Dimulai dari kayuhan penuh peluh dan perjuangan sehari-hari, berkomuter di sekitar D.I. Yogyakarta dengan sepeda bekas yang dibeli pada semester ke-2 saat berkuliah di Universitas Gadjah Mada. Perlahan, timbulah dorongan untuk blusukan solo ke area-area penuh lansekap alam aduhai di sekitar provinsi ini yang terdiri dari sawah, tebing, air terjun, sungai, pantai berpasir putih, tanjakan jahanam, dan turunan penuh angin semilir. Pengalaman penuh khidmat bersepeda ke pinggiran-pinggiran provinsi inilah yang membawa penulis mengobservasi kondisi sosio-ekonomi masyarakat dan juga elemen-elemen alam di wilayah yang dijelajahi, yang salah satunya adalah tumbuhan. Penjelajahan dan rasa ingin tahu yang diikuti dorongan mencari informasi lebih jauh, membawa penulis terjun lebih dalam ke dunia ramban-meramban. Bersamaan dengan kesadaran bahwa, tumbuhan sebagai obat dan makanan tersedia berlimpah di sekitar kita, jika kita mau melihatnya lebih dekat, dan memberi mereka kesempatan untuk tumbuh berdampingan dengan manusia.
Meskipun tidak berlatar belakang pendidikan Biologi atau Kehutanan, penulis menyebut dirinya sebagai pegiat ramban tanaman liar dengan prinsip etis yang juga sedang giat mempelajari mikologi. Sebagian waktu penulis, juga diluangkan untuk memformulasi sabun artisan small batch, dan produk self care lainnya yang berbahan nabati dan bebas minyak sawit, bernama Sendang Mili.
Hadirnya blog ini, selain untuk menjadi catatan, juga dimaksudkan untuk berbagi informasi mengenai profil tanaman ramban, pembahasan manfaatnya, tips, dan pengolahannya secara rumahan. Semoga dapat bermanfaat bagi teman-teman sekalian.
Salam ramban damai!