Lokasi: Bantul, D.I. Yogyakarta
Suatu hari di awal bulan Juni ini, hari yang sempurna untuk menjauh dari sinyal Wi-Fi sebentar untuk jalan-jalan singkat di antara pepohonan, selama break makan siang di kantor. Tanah masih lembab dari sisa hujan kemarin sore, berbagai jamur terlihat antusias bermunculan kembali, di jalur setapak favorit di sekitar kantor, yang saya telusuri. Salah satu yang saya temukan adalah jamur unik ini.
Agaricus trisulphuratus atau nama latin lainnya Cystoagaricus trisulphuratus, juga dikenal sebagai Scaly Tangerine mushroom. Saya temukan tumbuh di tanah, di jalan setapak landai bersandingan dengan akar-akar pohon besar. Meskipun ukurannya hanya setinggi jari kelingking, warna oranye cerahnya kontras dengan warna elemen alam di sekitar. Tudung (pileus) serta batangnya (stipe) bersisik runcing tapi lembut, terdapat cincin di stipe-nya, dan gills-nya berwarna putih. Penampakannya mirip dengan Pholiota flammans dari hasil pencarian saya, namun biasanya Pholiota flammans berwarna kuning atau coklat, dan hanya tumbuh di batang kayu mati.
Jamur ini suka tumbuh di tanah hitam, di wilayah Asia Tenggara dan India, menurut berbagai catatan yang saya temui. Scaly Tangerine mushroom ini masih belum banyak yang mengkaji, sehingga belum bisa dikatakan aman untuk dikonsumsi.
Apakah kamu pernah menemukannya di wilayahmu? Share dong, jika kamu pernah menemukannya.
N.B. Jamur yang saya cabut untuk observasi ini, miselianya masih utuh. Setelah saya foto dan observasi di tempat, saya kembalikan ke tanah, tidak lupa berterima kasih atas pengetahuan yang si jamur berikan. Sehari setelahnya saya kembali ke spot ini, dan jamur ini masih ada dengan tudung yang sudah mekar sempurna.