Dikenal juga sebagai: ki urat, otot-ototan, daun urat, daun urat-urat
Bagi para peramban, alam sekitar tidak hanya bisa menjadi pengganti supermarket untuk mencari makanan, melainkan juga sebagai apotek alami. Tidak sedikit tanaman yang tumbuh liar memiliki khasiat yang menyembuhkan. Mereka bisa muncul di pinggiran parit, retakan di jalan, atau di halaman rumahmu, seperti tanaman yang satu ini.
Daun sendokan atau yang dikenal dengan broadleaf plantain dalam Bahasa Inggris, merupakan tanaman gulma yang dapat ditemukan di Eropa, Amerika, dan Asia. Di Indonesia, tanaman ini mudah ditemukan di pulau Jawa dan Sumatera yang beriklim sejuk dan di ketinggian 700-3.300 mdpl. Beberapa tempat dimana saya pernah menjumpainya yaitu di Dieng, sekitar Taman Nasional Gunung Merbabu (Jawa Tengah), dan Bogor, tumbuh di sekitar padang rumput, tanah lapang hingga lahan yang penuh aktivitas manusia, seperti di pinggir jalan atau pekarangan rumah.
Sebagai Konsumsi
Daun sendokan termasuk tanaman liar yang dapat dikonsumsi dan kaya akan kalsium, vitamin A, C, dan K. Daun yang masih muda dapat dimakan mentah, sedangkan daunnya yang sudah tua dan lebih berserat bisa dikonsumsi dengan dimasak terlebih dahulu.
Sebagai Pengganti Telur
Biji tanaman ini juga dapat dimakan dan dapat digunakan sebagai bahan pengganti putih telur layaknya flaxseed atau chia seed untuk kalian yang vegan atau menghindari konsumsi telur. Biji yang dapat digunakan adalah yang sudah melalui fase berbunga dan mulai merekah dari tangkai. Untuk penggunaan ini, bijinya perlu dikeringkan terlebih dahulu, ditumbuk hingga halus, dan dicampurkan dengan air. Setelah didiamkan selama sejam atau lebih, campuran ini akan berubah menjadi gel. Untuk menggantikan penggunaan 1 butir telur, biasanya butuh 1 sendok makan biji daun sendokan dan 2,5 sendok makan air.
Konsumsi biji daun sendokan dalam bentuk gel ini juga bermanfaat sebagai pencahar ringan untuk mengobati konstipasi kronis, sebanding dengan manfaat agar atau minyak mineral.


Kegunaannya Sebagai Obat
Kandungan senyawanya bersifat antiinflamasi, antiproliferatif, antiapoptosis, dan antioksidan. Membuat daun sendokan populer sejak berabad-abad lalu atas manfaat medicinalnya di berbagai belahan bumi. Khususnya untuk penanganan gigitan serangga, luka, infeksi, dermatitis, bisul, dan herpes. Dengan cara membalurkan daun segar ke bagian kulit yang terdampak atau dengan diolah dulu menjadi salep.