Meramban atau foraging bisa diartikan sebagai mencari, mengindentifikasi, dan mengumpulkan makanan, obat, dan bahan perkakas yang bersumber dari alam. Umat manusia, selama sekitar 90% dalam sejarah telah hidup dengan metode mencari makan dengan cara ini. Biasanya dengan bantuan teknologi sederhana untuk mengumpulkan buah/daun-daunan/biji-bijian, memancing, atau berburu hewan sebagai sumber makanan. Saat ini hanya sekitar 0,002% atau 250.000-an masyarakat hunter-gatherer dari hampir 8 miliar total manusia di bumi yang masih menggantungkan hidup dengan metode pencarian makanan utamanya dengan meramban. Khususnya masyarakat di lingkungan minoritas yang masih menjalani hidup jauh dari pembangunan seperti daerah gurun, Arktik, atau di pedalaman hutan hujan tropis.
Bagi kebanyakan masyarakat moderen, meramban bukanlah cara hidup ideal untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, melainkan menjadi kegemaran, pembelajaran untuk mengenal dari mana makananmu berasal, dan untuk mendekatkanmu dengan alam di sekeliling kita. Sudah banyak lahan hijau dialih fungsikan untuk tempat tinggal manusia, peternakan, dan pertanian, karenanya kita harus paham keadaan lingkungan yang memburuk ini; juga demi keamanan serta kenyamanan para peramban sendiri yang mengambil manfaat dari alam, sangat penting bagi kita mempraktikkan etika dalam meramban.
Berikut 6 tips meramban secara etis yang bisa kamu ikuti:
1. MERAMBANLAH SECUKUPNYA DAN JANGAN BERLEBIHAN
Salah satu cara menjaga lingkungan ramban bagi teman-teman yang hobi meramban, adalah tidak meramban berlebihan. Ingat, area ramban yang kamu datangi adalah ekosistem bagi makhluk hidup. Disarankan untuk tidak meramban lebih dari 1/3 bagian tanaman dan petak kumpulan tanaman tersebut. Hal ini untuk memastikan tanaman masih tersedia bagi binatang yang menggantungkan hidup pada tanaman tersebut, (mungkin) peramban lainnya selain kamu, dan agar tanaman tersebut dapat terus tumbuh dan berkembang. Untuk jamur liar misalnya, ketika semua jamur yang kamu temukan di suatu lokasi dipanen terus menerus hingga tak tersisa, akan mencegah jamur tumbuh kembali di lokasi tersebut. Jadi, apabila kamu perhatikan tanaman dan jamur di suatu area dalam jumlah terbatas dan telah menipis, sebaiknya tinggalkan saja.
Sebagai peramban, penting juga mengedukasi diri mengenai spesies tanaman mana yang sudah langka dan masih banyak melimpah di sekitarmu. Jangan sampai kegiatanmu meramban berkontribusi lebih lanjut dalam kelangkaan tanaman tersebut. Berikut ini ada sedikit daftar tanaman yang sudah mulai jarang ditemukan 11 tumbuhan langka di Indonesia
2. HARGAI DAN JAGA ALAM TEMPATMU MERAMBAN
Ketika memasuki area hutan atau semak belukar tempatmu meramban, pastikan seminimal mungkin melakukan tindakan yang dapat membuat kerusakan terhadap area tersebut dan pada tanaman yang kamu ramban. Misalnya dengan melangkah pelan dan hati-hati untuk memastikan seminimal mungkin tanaman dan binatang kecil terinjak-injak. Tidak perlu mematahkan batang kayu atau memangkas tanaman lain untuk menuju tanaman yang diincar, melainkan coba cari jalur setapak alternatif atau cari di tempat lainnya, dan terakhir namun tak kalah penting di manapun, pastinya jangan membuang sampah sembarangan. Hargai alam tempatmu meramban, sehingga ketika kamu pulang, kondisi tempat tersebut masih sebaik ketika kamu mendatanginya.
3. MERAMBANLAH DI TEMPAT YANG TIDAK TERCEMAR
Hindari meramban tanaman di tempat yang tercemar, misalnya pinggir jalan raya, di tempat pembuangan sampah/limbah, area industri, atau di sawah yang disemprot pestisida – tempat-tempat dimana banyak terdapat polusi. Banyak tumbuhan merupakan hyperaccumulator, dan bisa menyerap logam-logam berat di tanah yang akan menjadi potensi bahaya bagi kesehatanmu.
4. JANGAN MEMASUKI LAHAN YANG DILARANG
Para peramban merasa terpanggil untuk mendekati area hijau, namun di kebanyakan tempat, lahan-lahan hijau dan terbengkalai pun adalah properti milik seseorang atau mungkin area yang dilindungi untuk menjaga keberagaman hayatinya. Di area pemukiman manusia, meskipun banyak pemilik tanah kosong penuh tumbuhan liar toleran atau tidak peduli dengan kehadiran peramban, sebaiknya kita tetap menahan diri untuk tidak meramban area yang dipagari dan merusak landscape-nya. Jika kamu tidak yakin suatu tempat dilarang atau tidak, bisa bertanya pada penduduk sekitar atau cek regulasi daerahmu meramban.
5. KENALI DENGAN BAIK TANAMAN YANG DIRAMBAN
Salah satu aspek penting untuk peramban adalah mengidentifikasi dengan baik tanaman sebelum meramban. Dari aspek keamanan, bisa berbahaya apabila kamu meramban dan memakan tanaman yang kamu sendiri masih ragu akan identitasnya. Suatu tanaman dan jamur yang beracun bisa saja memiliki kemiripan dengan tanaman dan jamur yang edible.
Disarankan sebaiknya tidak meramban tanaman/jamur yang belum kamu kenal, kecuali jika kamu memerlukannya untuk pengamatan dan identifikasi. Saat ini, kebanyakan dari kita memiliki gadget untuk memfoto tanaman yang belum dikenal untuk ditanyakan ke komunitas para forager dan identifikasi tanaman, di sosial media seperti Facebook. Ada banyak juga aplikasi gratis yang bisa membantumu mengidentifikasi tanaman hanya dari foto di kameramu, seperti di daftar berikut ini 9 best plant identification app choices of 2020.
Dari pengalaman penulis, aplikasi identifikasi atau bertanya di komunitas tidak selalu 100% akurat, sehingga research sederhana lanjutan melalui Google setelahnya bisa membantumu memastikan identitas, edibilitas, dan kandungannya. Ingat, ketika mengidentifikasi tanaman perlu kamu ketahui nama latinnya ya, karena nama lokal tanaman bisa berbeda-beda tergantung tempatnya, namun nama latin tetap konsisten dan bisa mengarahkanmu ke informasi yang lebih valid.
Sebagai peramban, kamu pribadilah yang bertanggung jawab pada setiap keamanan mengkonsumsi rambanan untuk dirimu sendiri, jadi jangan salahkan ke komunitas atau orang lain apabila identifikasi dan edibilitas tidak sesuai informasi. Terkadang tanaman atau jamur liar juga dapat menimbulkan reaksi berbeda pada tubuh setiap orang, meskipun aman dikonsumsi orang lain. Kemampuan riset dan eksekusimu, benar-benar diuji dalam proses identifikasi ini.
6. Gunakan Wadah yang Tepat Ketika Meramban
Kantung jaring-jaring, keranjang berlubang-lubang di bagian bawah adalah wadah yang sangat direkomendasikan untuk meramban dengan tetap mengikuti prinsip etisnya. Khususnya untuk para pemburu jamur, pasti paham bahwa spora jamur yang menyebar dapat membantu untuk keberlangsungan regenerasi jamur di area tersebut. Membawa jamur rambananmu dengan wadah berlubang meminimalisir spora jamur terperangkap dalam wadahmu. Selain itu, serangga-serangga kecil yang tanpa kamu ketahui turut ikut terbawa, punya kesempatan untuk membebaskan diri.
Tentunya ada beragam pengalaman dan manfaat unik yang tiap individu peramban temukan. Pertimbangan-pertimbangan ini akan membantumu mengalami aktivitas meramban yang menyenangkan, dengan tetap memperhatikan keberlangsungan ekosistem tempatmu meramban.
Tetap jaga alam sekitarmu, dan salam ramban damai!
Referensi:
https://www.statista.com/statistics/455835/urbanization-in-indonesia/
https://www.fourseasonforaging.com/blog/2018/11/15/avoiding-contamination-in-urban-environments
https://learningherbs.com/skills/foraging/